Kalian masih ingat dengan Tutur Tinular?
Yap, film yang dulu sering disiarkan oleh Indosiar itu merupakan pengembangan dari sebuah sandwara radio. Diciptakan oleh S. Tijab. Sandiwara radio ini pertama kali disiarkan pada tanggal 1 Januari 1989. Kisah ini menceritakan tentang pencarian jatidiri seorang pendekar bernama Arya Kamandanu dengan berlatar belakang sejarah keruntuhan Singasari dan awal berdirinya Kerajaan Majapahit.
Sebagai salah satu fans dari Kerajaan Majapahit, saya sangat mengagumi Tutur Tinular.
Kalau kalian menonton serial Tutur Tinular versi 2011, berbagai macam sumber mengatakan kalau serial tersebut telah menyimpang dari cerita aslinya. Too much drama. Dan tidak mengedepankan unsur sejarah. Saya sepakat dengan itu.
Tutur Tinular diangkat ke layar lebar pada tahun 1989 sampai dengan tahun 1992. Versi layar lebarnya banyak terpengaruh dari film-film kungfu Hongkong era 80an. Tapi saya menyukai versi layar lebarnya. Dalam versi layar lebarnya, yang di kedepankan adalah action alian martial arts-nya. Kalo kalian nonton versi serialnya di Indosiar yang tahun 90an, yang dikedepankan adalah unur sejarah dan cerita.
Tutur Tinular diangkat ke serial televisi pada tahun 1997. Pertama kali ditayangkan di ANTV, kemudian ditayangkan oleh Indosiar. Di serial televisi inilah nama Agus Kuncoro Adi terangkat. Perannya sebagai Raden Wijaya masih membekas di ingatan saya sampai sekarang.
Beberapa tokoh yang ada di cerita Tutur Tinular:
1. Arya Kamandanu
2. Sekarwuni
3. Arya Dwipangga
4. Nari Ratih
5. Mpu Hanggareksa
6. Mpu Ranubaya
7. Mpu Tong Bajil
8. Dewi Sambi
9. Mei Shi
Beberapa episode dari Tutur Tinular versi serial televisi:
1. Kidung Cinta Arya Kamandanu
2. Wasiat Mpu Gandring
3. Pelangi di Langit Singasari
4. Pedang Naga Puspa
5. Pertarungan di Candi Sorabhana
6. Kembang Gunung Bromo
7. Balada Cinta Mei Shin
8. Satria Majapahit
9. Bunga Tunjung Biru
10. Ayu Wandira
11. Prahara di Gunung Arjuno
12. Senjakaladi Kediri
13. Mahkota Majapahit
14. Tragedi di Majapahit
15. Jurus Naga Puspa
16. Misteri Keris Penyebar Maut
17. Pengorbanan Mei Shin
18. Pendekar Syair Berdarah
19. Dendam Arya Dwipangga
20. Korban Birahi
21. Prahara Naga Krisna
22. Karmapala
23. Wanita Persembahan
24. Pangeran Buron
25. Pemberontakan Nambi
26. Pemberontakan Ra Semi
27. Gajah Mada
Saya kira, televisi di Indonesia membutuhkan tayangan-tayangan berkualitas seperti ini. Sebuah tayangan fiksi yang mengedepankan unsur sejarah. Salut untuk S.Tijab yang telah menciptakan Tutur Tinular!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar