Jumat, 04 Mei 2012

Apa Sih Indikator Supaya Laki-Laki Dikatakan Dewasa?

Ibu saya selalu bilang kalo saya ini sebagai laki-laki belum dewasa. Saya selalu mendebati beliau dengan argumen “Di dunia ini enggak ada satupun laki-laki yang dewasa sepenuhnya bu. Boys will be boys”.

Ya, perdebatan yang tidak substansial itu sering kali terjadi antara saya dan ibu saya. Saya terkadang suka bertanya-tanya. Apa sih indikator supaya laki-laki itu bisa dikatakan dewasa?
Asumsi saya seperti ini:

1.    Faktor Usia.
Laki-laki yang telah baligh atau telah berumur 17 tahun bisa dikatakan dewasa dan cakap hukum. Tapi tidak semua laki-laki yang berumur 17 tahun ke atas memiliki tingkat kedewasaan yang sama.

2.    Bertanggung-Jawab
Faktor ini menurut saya yang paling penting. Memiliki rasa bertanggung jawab itu tidak bisa diukur hanya lewat usia saja. Sifat bawaan seringkali berpengaruh pada sifat ini. Meskipun terkadang cara seorang laki-laki untuk menunjukan tanggung jawabnya berbeda-beda

3.    Mampu Membedakan Baik dan Buruk
Saya sebenernya agak geli dengan faktor yang satu ini. Bukan apa-apa, lelaki dewasa itu sudah bukan waktunya lagi untuk membedakan baik dan buruk. Tapi lebih dari itu. Untuk membuktikan bahwa sesuatu itu baik untuk dirinya, perlu perjuangan yang ekstra keras. Karena sesuatu yang baik buat dirinya belum tentu baik untuk orang lain. Begitu pula dengan hal yang buruk. Sesuatu yang buruk untuk diri sendiri belum tentu buruk untuk orang lain. Bener loh. Semua ini serba relativ. Tergantung darimana kita melihatnya

4.    Mampu Mengambil Suatu Keputusan Yang Bersifat Prinsipil dan Mampu Menanggung Akibatnya
Ini yang paling berat menurut saya, seorang laki-laki terkadang  harus berani melepas prinsipnya yang paling  suci. Contoh, misalnya sebuah idealisme. Kita ingin agar semuanya berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Serba ideal. Tapi sayangnya posisi kita sudah melawan arus. Apakah kita harus ikut arus tersebut atau bahkan melawannya? Konseskuensi tentu selalu ada dari 2 hal tersebut. Dari sekolah sampai kuliah kita kan tidak pernah diajarkan untuk hidup dengan konsekuensi yang kita pikul. Bukan begitu?

5.    Well-Organized
Nah ini yang menurut saya paling mudah untuk dilakukan. Hidup dengan aturan memang menyebalkan. Tapi seorang laki-laki harus bisa menjalaninya. Karena setiap laki-laki kan ditakdirkan untuk menjadi pemimpin. Bagaimana kita bisa memimpin sesuatu kalau kita tidak well-organized?

Hahaha. Tidak usah dianggap serius asumsi saya ini. Ini Cuma intisari fikiran saya saja ketika saya sedang berfikir normal  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar