Kamis, 03 Mei 2012

Resistensi Asmara

Bagi saya, wanita adalah mahluk paling rumit yang Tuhan pernah ciptakan. Mereka itu terkadang halus seperti kapas, dan keras bagaikan karang. Mereka itu mahluk yang mematikan.

Tapi jangan salah artikan ucapan “mematikan”. Ibu saya juga seorang wanita kok. Dan saya juga bukan laki-laki yang lahir dari batu karena tidak pernah suka sama wanita hehe. Yang saya maksud mematikan disini adalah sebagai berikut:

1.    Kalian pernah jatuh cinta? Ya pasti pernah dong ya. Kalian kan gak lahir dari batu juga kan? Hehe. Bayangkan ketika kalian sedang menyukai seorang wanita, seberapa mematikan kah dia mencuri fikiran kalian?
2.    Pernahkah kalian berdebat dengan Ibu kalian? Pasti pernah dong ya. Seberapa hebatkah kalian bisa membalikan argumen ibu kalian?
3.    Kalian punya adik atau kakak perempuan? Well, seberapa sering sih kalian mengalah untuk mereka?
4.    Dan terakhir, coba kalian fikir, rata-rata dosen killer itu adalah seorang wanita!

Tapi.. wanita itu pada intinya hanya minta untuk disayang, dihargai dan dimengerti. Meskipun bagi saya sangat susah untuk menerapkan itu. Bukan apa-apa, saya bukan laki-laki dengan tipe “Mr. Nice Guy”. Haha tapi bukan berarti saya tidak menyayangi, menghargai dan mengerti wanita. Hanya saja saya melakukannya dengan cara saya sendiri hehe

Berbicara tentang wanita, rasanya tidak lengkap kalau tidak berbicara tentang urusan asmara. Pertanyaan saya cukup sederhana. Seberapa seringkah kalian jatuh di lubang yang sama dalam konteks urusan asmara?
Saya pribadi termasuk tipe laki-laki yang sering jatuh ke lubang yang sama dalam konteks asmara. Dalam artian, sudah tau tipe wanita yang saya sering dekati itu bukan tipe wanita yang “welcome” dengan karakter saya. Tapi tetep saja saya deketin. Akhirnya hasilnya ya sama-sama aja. Asem!

Saya bukannya orang bodoh yang selalu jatuh ke lubang yang sama. Tapi saya seorang penikmat “guilty pleasure”. Haha apalah itu nama istilahnya. Yang jelas, saya sadar ketika melakukan apa yang seharusnya saya tinggalkan. Tapi saya menikmati itu.

Kenapa saya beri judul “Resistensi Asmara”? Sederhana saja. Yang namanya asmara itu dimana-mana pasti selalu ganggu. Entah itu ganggu pekerjaan kita, ganggu kuliah kita, ganggu waktu belajar dan ganggu-ganggu yang lainnya. Tapi, udah tau itu ganggu, malah semakin kita nikmatin. Aneh kan? Hehe

Kalo ada orang yang bilang, mendekati wanita itu gampang-gampang susah. Saya tidak sepakat dengan argumen itu. Dimana-mana yang namanya mendekati wanita itu pasti susah! Dalam takaran saya sebagai laki-laki yang gak ganteng-ganteng amat tentunya. Hehe







Tidak ada komentar:

Posting Komentar