Sabtu, 28 Juli 2012

Selayang Pandang: “Kenapa Harus Film Korea?"


Judul diatas adalah pertanyaan nyata teman-teman saya ketika saya mulai menyukai film Korea.

Dulu saya termasuk salah satu oran g yang anti sama drama korea, atau film-film sejenisnya. Tapi kenapa saya jadi suka film Korea ya ? hehe

Begini, pada dasarnya saya adalah penyuka film. Meskipun saya tidak terlalu tahu mengenai istilah-istilah teknis perfilman. Dan ketika saya sudah menyukai sesuatu, maka akan saya dalami sesuatu itu.

Kisah cinta saya dengan film-film Korea ini dimulai pada saat saya sedang bercinta dengan trilogi A Chinese Ghost Story. Pada saat ini saya menyukai Joey Wang, yag merupakan lead actress di film tersebut. Nah sejak saat itu  saya mulai kepo  dengan film-film asia. Terlebih lagi setelah saya menonton Hear Me. Maka mulailah pdkt saya dengan film-film Asia hehe

Film Korea yang pertama saya tonton adalah My Girl and I.  Sejak itulah saya terus menggali informasi mengenai film-film korea, baik di Wikipedia  atauoun di AsianWiki.

Semenjak menikmati film-film Korea itulah, mata saya terbuka. Bahwa Industri Perfilman Korea Selatan merupakan sebuah Industri film yang tumbuh subur, bersaing dengan Bollywood, Industri Perfilman Hongkong, Jepang dan Hollywood sekalipun.

Saya bukan orang yang mudah terjebak dalam aliran mainstream. Bagi saya, mainstream  atau bukan tidak jadi soal. Yang penting saya nyaman menikmati film tersebut. Tapi impact dari Korean Wave rupanya tidak bisa saya hindari. Dalam pengertian bahwa film Korea itu tidak monoton. Meskipun kental unsur drama-nya, tapi tidak corny. Banyak tema yang diangkat justru dari kehidupan sehari-hari. Ini merupakan sebuah formula yang harusnya menjadi contoh bagi perfilman kita. Film-film Korea itu kreatif dalam membuat jalan cerita, sehingga kita mudah sekali untuk terbawa hanyut dalam cerita tersebut. Disamping itu, para aktor dan aktrisnya ( terutama aktrisnya, karena mukanya pada bikin sayang semua hehe ) memerankan peran mereka dengan begitu dalam. Sehingga penjiwaan peran mereka melebur dalam cerita film tersebut. Saya kira formula inilah yang menjadi daya tarik mengapa saya menyukai film Korea.

Selain itu, film-film Korea dapat menjadi refleksi serta alternatif kita ketika kita sudah mulai jenuh dengan film-film Hollywood. Maka dari itu jangan heran kalau orang-orang di sekeliling kita begitu menggilai film Korea. Mereka tidak salah, karena kita sudah muak dengan tontonan yang itu-itu saja. Sinetron di televisi kita tidak menyajikan sesuatu yang fun untuk dinikmati. Hanya beberapa film lokal saja yang berkualitas. Sisanya dipenuhi dengan film-film komedi-horor-seks yang tidak edukatif. Jadi kemana kita bisa berpaling sewaktu perfilman lokal kita atau Hollywood tidak sedang menghasilkan film-film terbaiknya?    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar